Ayakayakwaee....Ahli Hukum Islam: Larangan Duduk...

JAKARTA - Aturan mengenai larangan duduk kangkang di atas sepeda motor bagi perempuan di Aceh bisa Baca Lagi ...

Belatung di Kemaluan Gadis 11 Tahun Ini Awalnya...

JAKARTA - Gadis berinisial R (11) terbaring lemah tak sadarkan diri di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Baca Lagi ...

Densus Tembak Mati 2 Terduga Teroris Sebelum Jumatan

MAKASSAR - Polisi dari Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri menembak mati dua terduga teroris yang Baca Lagi ...

Astaga! Pakaian Dalam Bergelantungan di Lift Apartemen...

Singapura - Penghuni apartemen di Singapura dikejutkan oleh keberadaan sejumlah pakaian dalam misterius di Baca Lagi ...

Ahok Soal Pelat B 2 DKI: Kalau Sudah Dipakai Orang...

Jakarta - Wagub DKI Basuki T Purnama mengeluhkan soal nopol B 2 DKI yang bukan milik Pemprov. Nopol itu Baca Lagi ...

Minggu, 01 Mei 2011

Kronologi Operasi, Dikawal Kapal Perang TNI, MV Sinar Kudus Lanjutkan Pelayaran

Minggu, 01/05/2011 21:09 WIB

PT Samudera Indonesia Benarkan MV Sinar Kudus Dibebaskan Perompak Somalia

Jakarta - Menajemen PT Samudera Indonesia akhirnya mengkonfirmasi, kapal MV Sinar Kudus telah dibebaskan perompak Somalia setelah hampir dua bulan ditahan. Pembebasan ini adalah hasil kerja sama semua pihak.

"Pembebasan setelah 48 hari ini hasil komunikasi intensif antara pihak perusahaan dengan perompak," kata Wakil Dirut PT Samudera Indonesia, David Batubara, dalam keterangan pers di kantornya, Jl S Parman, Slipi, Jakarta, Minggu (1/5/2011).

Menurut David, sejak awal mereka berkoordinasi dengan pemerintah untuk pembebasan segera dengan aman dan cepat. Kerja sama ini didukung tim Kementerian Luar Negeri, TNI dan Kemenko Polhukam.

"Kami sampaikan penghargaan kepada ABK atas keteguhan dan kesabaran selama dalam penyanderaanya, juga kepercayaan pihak keluarga kepada kami," imbuh David.

Sinar Kudus Paling Cepat Dibebaskan dari Pembajak Somalia


Jakarta - Kapal berbendera Indonesia, MV Sinar Kudus, yang dibajak perompak Somalia berhasil dibebaskan dalam waktu 46 enam hari. Inilah waktu tercepat pembebasan sandera di perairan Somalia yang rawan pembajakan itu.

"Pembajakan kapal telah menjadi industri besar, dan melibatkan kelompok teroganisir dari berbagai kelompok. Jangka waktu pembebasan ada yang lebih dari 500 hari, sedangkan waktu tersingkat 60 hari," ujar Wakil Dirut PT Samudera Indonesia, David Batubara, dalam keterangan pers di kantornya, Jl S Parman, Slipi, Jakarta, Minggu (1/5/2011).

Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan pembebasan sandera dari kapal Sinar Kudus ini merupakan pembebasan paling cepat. Proses pembebasan kapal berbendera Indonesia ini hanya membutuhkan waktu 46 hari.

"Tidak ada negara mana pun yang berhasil membebaskan sandera kurang dari 60 hari. Sinar Kudus berhasil dibebaskan dalam 46 hari," ujar Iskandar di tempat yang sama.

Iskandar menceritakan, Presiden SBY telah memerintahkan Panglima TNI untuk melakukan operasi militer. Namun karena keadaan selalu berubah dan pemerintah serta perusahaan pemilik kapal, PT Samudra Indonesia memprioritaskan keselamatan Anak Buah Kapal, operasi militer ditangguhkan.

"Sandera tidak dijadikan satu dan selalu dipindah-pindah. Ini satu kendala kenapa operasi militer tidak dilakukan," katanya.

PT Samudera Indonesia dalam keterangan pers mengkonfirmasi bebasnya kapal MV Sinar Kudus. Pembebasan ini adalah hasil dari proses kerja sama dan bahu membahu antara pemerintah dan PT Samudera Indonesia.

"Pembebasan setelah 46 hari ini hasil komunikasi intensif antara pihak perusahaan dengan perompak," kata David

Kronologi Pembebasan Versi Kapten Kapal Sinar Kudus

Jakarta - Kapal MV Sinar Kudus akhirnya dibebaskan perompak Somalia. Sepanjang hari ini menjadi detik-detik menegangkan bagi keluarga kapten kapal MV Sinar Kudus, Slamet Jauhari.

Kakak ipar Kapten Slamet Jauhari, Joko Susilo, kepada detikcom, Minggu (1/5/2011), mengisahkan momen menegangkan bagi keluarga sepanjang hari ini. Berikut kronologi pembebasan MV Sinar Kudus yang disampaikan Kapten Slamet kepada keluarganya:

Minggu, dini hari WIB
Reuters melansir berita kapal MV Sinar Kudus dibebaskan setelah perampok menerima uang tebusan. Keluarga juga mendapat kabar ini dari berita internet.

Pukul 5.30 WIB
Joko langsung menelepon Slamet. Rupanya Slamet mengatakan mereka belum bebas betul. "Perompak baru separuh yang meninggalkan kapal," kata Slamet ditirukan Joko.

Pukul 6.30 WIB
Joko menghubungi kembali Slamet. Situasi cukup genting. Menurut Slamet, para perompak hendak berubah pikiran.

"Adik saya cerita, sempat kapal mau dicegat lagi. Malah diserahkan ke kelompok lain," kata Joko.

Joko untuk sementara sengaja tidak menelepon Slamet untuk waktu cukup lama. "Saya tahu ada informasi yang dia simpan. Tapi itu mungkin untuk faktor keamanan," jelasnya.

Pukul 14.00 WIB
Joko kembali menelepon Slamet. Slamet mengatakan dirinya kini dijadikan semacam barter untuk keamanan para perompak sebelum melepas kapal MV Sinar Kudus seutuhnya.

"Saya masih mengantar mereka (para perompak)," kata Slamet ditirukan Joko.
"Mereka takut disergap tentara," imbuh Joko lagi.

Kapal TNI AL memang sudah menunggu Slamet di laut lepas. Slamet pun berusaha menenangkan keluarganya.

"Insya Allah, 5 jam lagi selesai," janji Slamet kepada kakak iparnya itu.

Pukul 18.00 WIB
Belum 5 jam dari yang dijanjikan Slamet, tapi PT Samudra Indonesia sudah mengumumkan kalau MV Sinar Kudus sudah dibebaskan. Joko belum menelepon Slamet lagi setelah pengumuman dari PT Sinar Kudus.

Kronologi Operasi Militer TNI di Somalia


Jakarta - Kapal MV Sinar Kudus berhasil dibebaskan setelah PT Samudera Indonesia membayar tebusan pada para perompak. TNI sebenarnya telah mengirim pasukan khusus ke perairan Somalia, namun pasukan ini batal beraksi dengan alasan keselamatan para sandera.

"Kita sudah mengirimkan pasukan elit kita. Ada dari Kopassus, Marinir dan Kostrad. Ada 800 orang yang dikirim, pasukan khusus ada 300 orang," ujar Kapuspen TNI, Laksamana Muda, Iskandar Sitompul dalam jumpa pers bersama PT Samudera Indonesia (PT) di Kantor PT SI, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (1/5/2011).

Berikut kronologi sepak terjang pasukan khusus TNI yang batal beraksi di Somalia.

16 Maret 2011 pukul 14.49 WIB, Kapal MV Sinar Kudus dibajak di Somalia

18 Maret 2011, Presiden RI memimpin rapat kabinet terbatas membahas langkah-langkah menangani pembajakan kapal MV Sinar Kudus. Selanjutnya menentukan berbagai opsi (negosiasi, operasi militer, negosiasi bersama operasi militer).

23 Maret pukul 18.00 WIB, KRI Abdul Hakim Perdanakusuman dan KRI Yos Sudarso diberangkatkan sebagai satuan tugas Duta Samudra I/2011 dari Kolinlamil Tanjung Priok.

25 Maret pukul 10.00 WIB, Satgas DS I/2011 merapat di Pelabuhan Teluk Bayur Padang untuk mengisi ulang perbekalan dan kemudian pukul 11.45 WIB berangkat menuju Colombo.

29 Maret pukul 07.20 waktu setempat, Satgas DS I/2011 tiba di Pelabuhan Colombo untuk melaksanakan bekal ulang. Pada pukul 11.45 waktu setempat, pesawat Boeing 737 TNI AU mendarat di Colombo membawa pasukan Taifib Marinir TNI AL dan Kopassus TNI AD.

30 Maret pukul 07.25 waktu setempat, Satgas DS I/2011 menuju ke daerah operasi di perairan Somalia.

5 April pukul 06.00 waktu setempat, Satgas DS I/2011, tiba di perairan Somalia untuk pengumpulan data-data yang diperlukan untuk kegiatan operasi berikutnya.

25 April pukul 10.30 waktu setempat, Satgas DS I/2011 tiba di Pelabuhan Salalah (Oman) untuk melaksanakan bekal ulang.

26 April Satgas menuju daerah operasi.

1 Mei pukul 06.00 waktu setempat, Satgas DS I/2011 berada di perairan Somalia berjarak 15 Nm dari KM Sinar Kudus, siaga mengikuti perkembangan proses negosiasi dan diplomasi untuk pembayaran tebusan.

Tugas TNI berikutnya adalah mengawal Kapal Sinar Kudus ke Wa Salala (Oman).

Dikawal Kapal Perang TNI, MV Sinar Kudus Lanjutkan Pelayaran


Jakarta - Kapal MV Sinar Kudus telah dibebaskan perompak Somalia. Kini kapal tersebut berlayar ke pelabuhan Wa Salala, Oman, dengan pengawalan kapal perang TNI AL sebelum menuju Rotterdam, Belanda.

"KRI akan kawal sampai tempat aman, sesuai perintah Panglima TNI dan permintaan PT Samudera Indonesia," ujar Kapuspen TNI Laksamana Muda, Iskandar Sitompul, dalam jumpa pers di Kantor PT Samudera Indonesia, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (1/5/2011).

Wakil Presdir PT Samudera Indonesia, David Batubara, menambahkan di pelabuhan Wa Salala kapal akan diperbaiki dan diperiksa. Termasuk memeriksa apakah ada muatan kapal yang dicuri.

Seperti diketahui, kapal ini mengangkut muatan bijih nikel (feronikel) senilai lebih dari Rp 1,5 triliun rupiah. Muatan tersebut diangkut dari pelabuhan Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju pelabuhan Rotterdam, Belanda.

"Kapal ke pelabuhan terdekat untuk perbaikan. Sekaligus pemeriksaan apakah ada hal-hal yang dicuri atau dirompak," ujar David.

David menjelaskan kapal tetap akan berangkat ke Rotterdam untuk mengantar pesanan bijih nikel. Namun anak buah kapal akan diganti dengan yang baru.

"Kru baru akan membawa kapal ke Rotterdam. Kru yang sebelumnya secepatnya dipulangkan ke untuk bertemu keluarga," terang David.
sumber : detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar