Selasa, 8 Februari 2011 - 07:47 wib
JAKARTA - Desakan agar presiden mencopot menteri agama Suryadharma Ali terus menguat
pascainsiden berdarah yang menewaskan tiga warga jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Namun hingga saat ini istana belum memberikan sinyal untuk mencopot menteri agama.
"Tidak, sementara belum itu hak prerogatif presiden," kata Juru Bicara Presiden Julian Adrin Pasha kepada okezone, Selasa (8/2/2011).
Sebelumnya diketahui ketua Setara Institut Hendardi menilai, insiden maut itu merupakan rangkaian dari tindak pelanggaran yang menimpa anggota jemaah Ahmadiyah yang di antaranya dipicu oleh oleh provokasi pejabat publik yang menyulut kekerasan (condoning) yang dilakukan Menteri Agama dan ketundukan aparat Polri pada tekanan organisasi garis keras.
Karena itu, pihaknya meminta Presiden SBY agar mengambil langkah komprehensif atas kekerasan yang menimpa kelompok Ahmadiyah.
Terkait hal itu, Julian mengatakan belum tahu menahu apakah akan ada Reshuffle atau tidak. "Ya itu kan pandangan dari LSM, sekali lagi apakah akan ada pergantian saya belum tahu," kata Julian.

"Tidak, sementara belum itu hak prerogatif presiden," kata Juru Bicara Presiden Julian Adrin Pasha kepada okezone, Selasa (8/2/2011).
Sebelumnya diketahui ketua Setara Institut Hendardi menilai, insiden maut itu merupakan rangkaian dari tindak pelanggaran yang menimpa anggota jemaah Ahmadiyah yang di antaranya dipicu oleh oleh provokasi pejabat publik yang menyulut kekerasan (condoning) yang dilakukan Menteri Agama dan ketundukan aparat Polri pada tekanan organisasi garis keras.
Karena itu, pihaknya meminta Presiden SBY agar mengambil langkah komprehensif atas kekerasan yang menimpa kelompok Ahmadiyah.
Terkait hal itu, Julian mengatakan belum tahu menahu apakah akan ada Reshuffle atau tidak. "Ya itu kan pandangan dari LSM, sekali lagi apakah akan ada pergantian saya belum tahu," kata Julian.
sumber : okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar