Ayakayakwaee....Ahli Hukum Islam: Larangan Duduk...

JAKARTA - Aturan mengenai larangan duduk kangkang di atas sepeda motor bagi perempuan di Aceh bisa Baca Lagi ...

Belatung di Kemaluan Gadis 11 Tahun Ini Awalnya...

JAKARTA - Gadis berinisial R (11) terbaring lemah tak sadarkan diri di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Baca Lagi ...

Densus Tembak Mati 2 Terduga Teroris Sebelum Jumatan

MAKASSAR - Polisi dari Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri menembak mati dua terduga teroris yang Baca Lagi ...

Astaga! Pakaian Dalam Bergelantungan di Lift Apartemen...

Singapura - Penghuni apartemen di Singapura dikejutkan oleh keberadaan sejumlah pakaian dalam misterius di Baca Lagi ...

Ahok Soal Pelat B 2 DKI: Kalau Sudah Dipakai Orang...

Jakarta - Wagub DKI Basuki T Purnama mengeluhkan soal nopol B 2 DKI yang bukan milik Pemprov. Nopol itu Baca Lagi ...

Jumat, 15 April 2011

Kepala BIN: Hukum Lemah, Bom Bunuh Diri Di Cirebon, Ical Prihatin, Pelaku Berusia 25-30 Tahun, Baasyir Kecam

Jumat, 15/04/2011 21:19 WIB

Pengamanan di Mabes Polri Diperketat

JAKARTA - Mabes Polri langsung memperketat pengamanan pasca terjadinya bom bunuh diri di Masjid At-Takwa di kompleks Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4/2011) siang. Seluruh tamu harus melewati pemeriksaan ketat.

Pantauan Kompas.com di pos belakang Mabes Polri, seluruh bawaan tamu diperiksa oleh empat petugas. Salah satu petugas memeriksa dengan detektor logam. Petugas bahkan membongkar barang bawaan setiap tamu.

Tak hanya mengecek barang bawaan, petugas juga menanyakan detail keperluan setiap tamu. Tak hanya tamu, bawaan anggota pun tak luput dari pemeriksaan. Tampak tiga tamu belum diperkenankan masuk lantaran ia membawa satu kotak kardus.

"Kalau bisa suruh orangnya keluar saja, Pak," kata petugas kepada salah satu tamu.

Kombes Sadino, Kepala Pelayanan Mabes Polri, mengatakan, pengetatan pengamanan atas perintah pimpinan. "Untuk sementara di Mabes Polri diperketat. Di Polda, Polres, dan Polsek lain juga menyesuaikan," ucap dia di sela-sela memberi perintah ke anggota di tiga pintu masuk di Mabes Polri.

Kapolri Tinjau Cirebon Naik Helikopter

JAKARTA - Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo meninjau langsung lokasi kejadian ledakan bom di Markas Kepolisian Resor Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4/2011). Bersama rombongan pejabat Polri lainnya, Kapolri menumpangi dua helikopter dari Mabes Polri pukul 14.00.

Selain Kapolri, tampak ikut mendampingi adalah Wakapolri Komjen Nanan Sukarna, Kalemdikpol Komjen Oegroseno, Irwasum Komjen Fajar Prihatoro, Asop Kapolri Irjen Soenarko, dan Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam.

Keberangkatan rombongan petinggi Polri ini dilakukan tak lama pascaledakan di Mapolresta Cirebon yang melukai puluhan orang. Termasuk di antara korban luka adalah Kapolresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Herukotjo.

Dengan serangan terbuka ke petugas kepolisian itu, Mabes Polri menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan aksi terorisme berupa peledakan bom. Pengamanan di Mabes Polri juga langsung ditingkatkan menyusul bom di Mapolresta Cirebon.

Sebelumnya dilaporkan, bom bunuh diri meledak di dalam masjid Mapolresta Cirebon, Jumat pukul 12.20. Pelaku meledakkan diri saat jemaah akan menunaikan shalat Jumat. Sampai saat ini puluhan orang dilaporkan luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon dan RS Bhayangkara.

Kronologi Bom Bunuh Diri di Cirebon

CIREBON - Peristiwa ledakan bom yang terjadi di Masjid Polres Cirebon, Jumat (15/4/2011) menewaskan seorang pria yang diduga sebagai pelaku peledakan bom. Sekitar 25 orang yang menjadi korban akibat ledakan tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit, satu di antaranya Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.

Dari petikan wawancara dengan Kasat Narkoba Polresta Cirebon AKP Tri dan dari informasi yang dihimpun di lapangan, menyebutkan, peristiwa itu terjadi ketika sebagian besar umat muslim mulai memasuki masjid guna menunaikan salat Jumat. Keterangan sejumlah saksi mata yang ikut dalam jamaah salat, merangkum detik-detik meledaknya bom bunuh diri yang melukai puluhan orang termasuk, Kapolresta Cirebon, AKBP Herukoco.

Pukul 11.45 WIB: Jamaah mulai berdatangan ke Masjid At-Taqwa untuk menunaikan ibadah salat Jumat. Mayoritas jamaah merupakan anggota kepolisian Polresta Cirebon.

Pukul 11.55 WIB: Tertib salat Jumat mulai dilakukan. Selang lima menit berikutnya, khatib Jumat mulai berkhutbah. Seorang saksi mata, Anton menyebut, pria yang diduga pelaku saat itu tak terlihat di antara jamaah yang berada di dalam masjid. Kasat Narkoba Polresta Cirebon, AKP Tri menyebut pria berbaju hitam-hitam yang diduga pelaku saat itu berada di luar masjid.

Pukul 12.10 WIB: Khatib mulai menuntaskan khutbahnya. Jamaah bersiap melakukan salat. Sejumlah saksi mata menuturkan, pria yang diduga pelaku bom bunuh diri, masuk ke dalam masjid dan berbaur di dalam saf (deret salat). Pria yang diduga pelaku tersebut berada di saf ke-3 salat.

Pukul 12.15 WIB: Imam salat Jumat memulai salat Jumat berjamaah. Pun saat imam mengucapkan takbir, ledakan terdengar. Sejumlah orang terluka, seorang pria yang diduga pelaku terkapar. Sejumlah orang yang terluka dievakuasi.

Jamaah yang berada di saf kedua, ketiga, dan keempat berjatuhan dan menderita luka serius. Demikian halnya pelaku, dia langsung jatuh dan tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi perut terluka.

Sementara itu, Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco yang berada di saf terdepan juga ikut menjadi korban. Punggung Kapolresta terluka akibat terkena serpihan bom, seperti paku, baut, dan mur.

Belakangan diketahui, saat jenazah pria yang diduga pelaku bom bunuh diri diangkat, ditemukan adanya sebuah tas pinggang yang menggelayut pada sisi kanan perut korban. Dari luka yang terlihat, bagian perut sebelah kanan pria yang diduga pelaku tersebut memang terlihat menganga.

Salat Jumat di masjid tersebut akhirnya urung dilanjutkan. Puluhan korban luka, termasuk Kapolresta langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Demikian halnya korban selamat juga langsung dievakuasi dari masjid. Sementara jasad pelaku, masih terlihat berada di dalam masjid.

Kasat Narkoba Polresta Cirebon AKP Tri mengatakan, pelaku diperkirakan berusia 25 hingga 30 tahun. Tinggi berkisar 165-170 cm, mengenakan baju hitam, celana panjang hitam, jaket hitam, dan mengenakan sebuah tas pinggang.

Polisi Identifikasi Jasad Pelaku

CIREBON - Jenazah seorang pria yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri hingga saat ini masih berada di Mapolresta Cirebon. Belum ada tanda-tanda jenazah pria tersebut akan dievakuasi atau dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, jasadnya sudah dipindahkan dari lokasi kejadian di dalam masjid.

Tim Forensik Polda Jabar telah tiba di Mapolres Cirebon untuk mengidentifikasi jasad korban pelaku peledakan bom di Masjid Cirebon. Dari informasi yang beredar, pelaku masih dapat dikenali wajah dan kakinya karena yang mengalami luka parah hanya di bagian perut.

"Ada sekitar lima anggota tim Forensik Polda Jabar yang baru tiba di Polres Cirebon. Mereka menumpang sebuah mobil dan langsung menuju sebuah ruangan, yang diperkirakan lokasi jasad pelaku peledakan," ujar Ida dari Cirebon.

Hingga saat ini Polres Cirebon masih dijaga ketat aparat. Wartawan maupun warga belum diizinkan masuk ke Polres Cirebon, termasuk mendekati lokasi kejadian.

Sementara itu, informasi yang dihimpun di lapangan, jumlah korban luka akibat ledakan tersebut lebih dari 25 orang. Puluhan korban dirawat di RS Pelabuhan, sementara lainnya dibawa ke RS Pertamina Klayan.

Kapolresta Jalani Operasi Selama 2 Jam

CIREBON - Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco menjalani operasi di Rumah Sakit Pertamina Kota Cirebon, Jumat (15/4/2011) sore sekitar pukul 16.05. Ia menjadi korban ledakan bom bunuh diri di masjid areal Mapolresta Cirebon.

"Operasi terhadap Pak Kapolresta Cirebon ini akan memakan waktu sekitar dua jam. Ada tiga dokter yang terlibat. Salah satunya dokter ahli saraf," kata salah seorang dokter di Rumah Sakit Pertamina Cirebon, dr Zaenal Arifin Bahrum, di Cirebon, Jumat.

Ia mengatakan, secara umum kondisi AKBP Herukoco stabil. Namun, bagian belakang tubuhnya memang mengalami luka cukup serius.

"Di bagian belakang tubuhnya seperti di punggung, kepala, dan tangan Pak Herukoco memang terkena serpihan paku, mur, dan baut. Jumlahnya ada sekitar 20 buah," ujar dr Zaenal.

Ia menambahkan, saat ini dokter RS Pertamina Cirebon telah mengangkat lima mur dari tubuh Kapolresta Cirebon. Saat ditangani tim medis, Kapolresta Cirebon sempat mengutarakan pesan kepada dr Zaenal.

"Pak Kapolresta Cirebon berpesan kepada saya agar keluarganya tidak usah cemas memikirkan dirinya karena beliau keadaannya baik-baik saja," kata dr Zaenal.

Hingga pukul 16.00, satu orang dinyatakan tewas dalam kejadian bom bunuh diri di masjid areal Mapolresta Cirebon itu.

Sementara itu, sekitar 28 korban luka-luka lainnya dirawat di Rumah Sakit Labuhan Cirebon.

Kapolri: Pelaku Berusia 25-30 Tahun

CIREBON - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan ciri-ciri pelaku peledakan bom bunuh diri di mesjid di dalam kompleks Markas Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jumat (15/4/2011) siang.

"Diduga ini bom bunuh diri. Ciri-ciri pelaku 25-30 tahun dengan tinggi 170 cm," kata Timur seusai melakukan peninjauan ke lokasi kejadian. Ia ditemui wartawan di gerbang masuk Markas Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jumat sore. Dalam kesempatan ini, Timur didampingi Kepala Polda Jabar Irjen Suparni Parto dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam.

Sebelumnya, Timur membenarkan bahwa telah terjadi serangan bom di kompleks Polres Cirebon Kota. "Saat ini olah TKP sedang dilakukan oleh tim dari pemeriksaan awal. Kaca pecah dan beberapa atap terkena letusan," kata Timur.

Timur mengaku belum bisa memastikan jenis barang peledak yang dipakai oleh pelaku. "Masih akan dalam proses penyelidikan," jawab Timur singkat.

Ia mengatakan, diduga kuat peledak itu disimpan di badan pelaku. Namun, posisi penyimpanan bom pun belum bisa dipastikan. Kondisi korban yang juga pelaku mengalami luka di bagian punggung sebelah kanan.

Hingga kini belum diketahui motif dari aksi bom bunuh diri tersebut. Jenazah korban sudah diterbangkan ke RS Polri Kramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut. Meski mengalami luka parah di punggung, wajah korban masih dapat dikenali dengan baik.

Baasyir Kecam Bom Bunuh Diri Cirebon


Jakarta - Amir Jamaah Anshorut Tauhid, Ustad Abu Bakar Baasyir mengecam bom bunuh diri yang terjadi di Masjid Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat. Hal ini disampaikan Baasyir melalui assistennya, Hasyim Abdullah kepada wartawan di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (15/4).

"Kata beliau, orang shalat di bom? itu apa maunya? untuk apa itu? kafir itu!" ucap Hasyim Abdullah, menirukan Ustad Baasyir.

Hasyim mengatakan, Ustad Baasyir sangat mengecam tindakan pengeboman disaat orang sedang sholat di masjid. Sebab, masjid merupakan rumah Allah. "Siapapun, dia bilang kalau ngebom di masjid itu tidak boleh. Itu kafir itu, itu salah," katanya.

Hasyim menambahkan, terdakwa kasus terorisme itu membantah bahwa pelaku pemboman tersebut merupakan seorang mujahid. Menurutnya, setiap mujahid memiliki prinsip dasar.

"Saya belum tahu (siapa pelakunya, red). Tapi kalau mujahid itu tidak mungkin ngebom masjid," tuturnya menirukan pendapat Ba'asyir.

Hasyim menuturkan, kejadian bom tersebut diketahui Baasyir melalui pembicaraan saat beberapa jamaahnya mengunjunginya di rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri, tempat pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin ini dititipkan Densus 88 Mabes Polri. Baasyir, menurut Hasyim, beranggapan bom tersebut bertujuan untuk memecah belah umat islam.

"Tujuannya mungkin memecah belah. Ngadu domba barang kali," kata dia. Tapi siapa yang dipecah belah? "Belum tahu, ustad cuma bilang begitu," cakapnya.

Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri Tiba di RS Polri

Jakarta - Jenazah pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro di Mapolresta Cirebon tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Tidak ada penjagaan ketat di sekitar lingkungan RS Polri.

Pantauan detikcom, Jumat (15/4/2011), jenazah tiba pukul 19.30 WIB di RS Polri setelah mendarat di lapangan terbang Pondok Cabe dengan menggunakan mobil ambulans Kedokteran Forensik RS Polri. Tidak ada pengawalan khusus seperti jenazah teroris biasanya, ambulans tersebut hanya dikawal satu unit mobil patroli dari Polsek Ciputat.

Jenazah langsung dimasukan ke kamar mayat RS Polri dengan dibungkus kantong mayat warna kuning. Kepala RS Polri Brigjen Budi Siswanto juga tampak masuk ke dalam kamar mayat tersebut.

Sementara itu garis polisi sudah dibentangkan disekitar kamar mayat. Sekitar 10 petugas polisi dari Polres Jakarta Timur dan Polsek Kramatjati berjaga-jaga.

Bom meledak di masjid Polresta Cirebon pukul 12.15 WIB. Pelaku bom bunuh diri tewas dengan perut hancur. Pelaku ikut salat Jumat dan berada di baris kedua. Belasan polisi luka-luka termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.

Ical Prihatin Atas Aksi Bom Bunuh Diri di Cirebon


Jakarta - Gangguan keamanan dan teror terus menerpa rakyat Indonesia. Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mengimbau aparat keamanan bekerja sebaik mungkin mencegah teror bom terjadi.

"Saya ingin menyampaikan keprihatinan kita atas beberapa kejadian. Yang pertama ada bom bunuh diri di Cirebon dan pembajakan kapal kita di Somalia. Kita harap aparat keamanan mampu mengurus ini dengan sebaik-baiknya," harap Ical.

Hal ini disampaikan Ical dalam pembukaan acara penyegaran partai Golkar bertemakan "Mempertegas Komitmen Kader Melalui Penguatan Ideologi". Acara digelar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (15/4/2011).

Dalam sambutannya Ical memperingatkan agar kader Golkar memegang teguh ideologi. Kader Golkar diimbau untuk memiliki visi menuju pemilu 2014 untuk mengembalikan kejayaan Golkar.

"Manakala kita berbicara ideologi dalam konteks kekinian kita tidak ingin mengulang ekses sejarah masa lalu baik di zama orde lama mapun zaman orde baru. Jangan sampai bangsa ini terperosok kembali dalam lubang yang sama yakni mengagungkan ideologi dan memaksakan ideologi yang tertutup," imbau Ical.

Acara ini dihadiri oleh Sekjen Golkar Idrus Marham, Ketua FPG DPR Setya Novanto, Wakil Ketua MPR dari FPG Hajrianto Tohari, dan jajaran pengurus Golkar lainnya. Masing-masing DPD Golkar tingkat provinsi mengirim dua wakilnya dalam acara ini.

Pelaku Pegang Perut Sebelum Bom Meledak di Masjid Polresta Cirebon

Cirebon - Saat khotbah salat jumat, pelaku bom bunuh diri di Masjid Polresta Cirebon juga terlihat menyender ke tembok, tidak lurus memandang mimbar. Sesaat sebelum bom meledak, pelaku terlihat memegang perutnya.

Ulah pelaku tersebut disaksikan oleh Kasat Narkoba Polresta Cirebon AKP Tri Silayanto di kantornya, Jumat (15/4/2011).

Tri saat itu masuk ke masjid, berada di saf ketiga yang sejajar dengan pelaku. Pelaku bersender di tembok, dekat pintu, sebelah selatan dalam masjid.

"Saya tidak curiga. Tetapi orang yang di dalam masjid kan semuanya melihat ke mimbar, kalau si pelaku itu posisinya miring, sepertinya dia melihat situasi. Berbeda sama yang lain yang melihat ke arah mimbar," jelas Tri.

Tri melanjutkan setelah khotbah, dan lalu imam berdoa kemudian melantunkan iqamat, saat itu orang-orang di dalam masjid itu berdiri. Lalu pelaku berdiri menuju saf kedua, yang di mana posisinya saat itu tepat di belakang Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.

"Saya lihat tangannya terus memegang perut kemudian meledak. Dia itu pakai jas seperti ustad-ustad. Mimik wajahnya tenang," jelasnya.

Tri pun mendeskripsikan pelaku berusia kurang dari 25 tahun, dan wajahnya lembut.

Kepala BIN: Teroris Leluasa karena Hukum Lemah


JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sutanto mengatakan terjadinya kembali aksi-aksi terorisme lantaran aturan hukum di Tanah air yang kurang memihak aparat keamanan.

"Proses hukum ini tidak mudah, selain perangkat hukum yang tidak memadai, alat pembuktian yang sulit, minimal dua alat bukti, yang harus benar-benar meyakinkan," kata Sutanto di Jakarta, Jumat (15/4/2011).

Karenanya, mantan Kapolri tersebut meminta agar orang-orang yang menganjurkan kebencian atau melakukan hasutan untuk melakukan aksi pengeboman dapat dikenai hukuman.

"Perlu perangkat hukum yang lebih kuat tidak seperti Internal Security Act (ISA) di Malaysia, yang penting rumusan undang-undang bisa mencakup kelompok yang melakukan teror, merangsang orang untuk melakukan teror," imbuhnya.

Sutanto menambahkan, banyak yang berhasil ditangkap dan digagalkan sebelum melakukan perbuatan. Namun sang teroris belajar juga menghindari petugas, sehingga semakin hati-hati.

"Tingkat kesulitan semakin tinggi. Tapi kami tetap bekerjasama, karena ini masalah kita bersama, kita sharing informasi," tutupnya.

Pelaku Bom di Masjid Polresta Cirebon Bermuka Lonjong & Berambut Pendek

Jakarta - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan ciri-ciri pelaku pengeboman bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon. Menurutnya, pria yang belum diketahui identitasnya itu berusia antara 20-24 tahun, bermuka lonjong dan berambut pendek.

"Pelaku diperkirakan berusia 20-24 tahun dengan tinggi 170 cm. Jenis bahan peledak, masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," ujarnya di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4/2011).

Foto wajah pelaku yang diduga melakukan bom bunuh diri itu pun sudah beredar di kalangan wartawan. Dalam posisi terlentang, wajah pemuda itu berbentuk lonjong dengan rambut pendek.

Belum ada konfirmasi dari kepolisian apakah foto yang beredar tersebut adalah pria pelaku pengeboman. Namun di foto itu terlihat jelas pola sajadah sama dengan yang ada di masjid kompleks Mapolresta.

Bercak darah juga terlihat di tangan dan wajah pemilik alis yang cukup tebal itu. Baju pria dalam foto itu juga terkoyak di bagian dada dan lengan panjangnya.

Dalam foto lainnya, kondisi jenazah pelaku bom bunuh diri di masjid Polresta Cirebon sungguh mengenaskan. Meski sebagian besar tubuhnya utuh, namun perut pria muda itu terluka sangat parah dan tampak hancur.

Jenazah laki-laki itu tampak terkapar di atas karpet tempat salat di masjid yang berada di lingkungan Polresta Cirebon itu. Karpet itu bermotif dengan dominasi warna merah. Di samping kirinya tergeletak sebuah peci hitam.

Pria tersebut tampak mengenakan kemeja berwarna gelap dipadu dengan celana panjang hitam. Pria ini berkulit sawo matang.
sumber : detik, kompas, okezone, liputan6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar