SURABAYA - Beragam perasaan yang diungkapkan pekerja seks komersial (PSK) Surabaya melewati secarik kertas yang ditulisnya, Kamis (5/6/2014). Mereka mengecam kebijakan Wali Kota Surabaya yang ngotot akan menutup lokalisasi prostitusi Dolly.
Salah seorang PSK asal lokalisasi Jarak memberanikan maju dan berdiri di tengah-tengah PSK yang sedang duduk di sepanjang Gang Dolly. Dia membacakan ungkapan hati yang ditulisnya dalam bahasa Jawa di selembar kertas kosong.
Dalam tulisannya, dia curhat mengenai kebijakan Risma untuk menutup Dolly.
"Aku neng kene dolek mangan bu, sampean gk usah cawe-cawe. Urusan duso, urusanku dewe nang akhirat. Nek Dolly tutup, trus aku dolek pangan nangdi, nek aku terus keleleran nang dalan, sampean dhewe sing repot. (Saya disini cari makan Bu, Anda tidak usah ikut campur. Soal dosa, biar tanggungan saya di akhirat. Kalau Dolly tutup, saya cari makan di mana, kalau saya berkeliaran di jalanan, nanti Anda sendiri yang repot)," katanya membacakan isi tulisannya.