Ayakayakwaee....Ahli Hukum Islam: Larangan Duduk...

JAKARTA - Aturan mengenai larangan duduk kangkang di atas sepeda motor bagi perempuan di Aceh bisa Baca Lagi ...

Belatung di Kemaluan Gadis 11 Tahun Ini Awalnya...

JAKARTA - Gadis berinisial R (11) terbaring lemah tak sadarkan diri di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Baca Lagi ...

Densus Tembak Mati 2 Terduga Teroris Sebelum Jumatan

MAKASSAR - Polisi dari Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri menembak mati dua terduga teroris yang Baca Lagi ...

Astaga! Pakaian Dalam Bergelantungan di Lift Apartemen...

Singapura - Penghuni apartemen di Singapura dikejutkan oleh keberadaan sejumlah pakaian dalam misterius di Baca Lagi ...

Ahok Soal Pelat B 2 DKI: Kalau Sudah Dipakai Orang...

Jakarta - Wagub DKI Basuki T Purnama mengeluhkan soal nopol B 2 DKI yang bukan milik Pemprov. Nopol itu Baca Lagi ...

Senin, 29 Agustus 2011

Pengebom Lockerbie Tetap di Tripoli

Senin, 29 Agustus 2011 | 08:09

TRIPOLI - Libya tidak akan mengekstradisi Abdel Basset al-Megrahi, terpidana dalam pengeboman pesawat terbang di Lockerbie pada 1988, kata seorang menteri kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC), Minggu (28/8/2011). "Kami tidak akan menyerahkan warga negara Libya kepada Barat," kata Mohammed al-Alagi, Menteri Kehakiman NTC, kepada wartawan di Tripoli.

NTC adalah pemerintah de facto gerakan oposisi Libya dan telah diakui sebagai pemerintah sah Libya oleh banyak negara. "Al-Megrahi sudah pernah diadili dan tidak akan diadili lagi... Kami tidak menyerahkan warga negara Libya. (Moammar) Khadafy melakukan hal itu," kata Alagi.

Megrahi, yang telah dinyatakan mengidap penyakit kanker, menjalani hukuman delapan tahun di sebuah penjara Skotlandia karena mendalangi pengeboman pesawat terbang Pan Am di atas kota Lockerbie Skotlandia pada 1988, yang menewaskan 270 orang. Ia dibebaskan pada 2009 atas dasar kemanusiaan
setelah dokter memvonis hidupnya tinggal beberapa bulan.

Pembebasan Megrahi itu membuat marah politikus di AS, tempat dari banyak korban pengeboman tersebut berasal. Perdana Menteri Inggris David Cameron kemudian menyatakan, keputusan menteri kehakiman Skotlandia itu merupakan kesalahan.

Inggris tidak berkomentar secara langsung mengenai pernyataan pihak oposisi Libya itu pada Minggu. "Perdana menteri telah menegaskan bahwa keputusan Pemerintah Skotlandia membebaskan Al-Megrahi adalah kesalahan," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri Inggris.

"NTC telah berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dalam mengatasi permasalahan hukum penting sejak awal, sesuatu yang diulanginya lagi saat kunjungan ketua (NTC) Abdul-Jalil ke Inggris pada 12 Mei," katanya.

Tayangan televisi yang menunjukkan Megrahi mendapat sambutan bak pahlawan setelah pembebasannya di Tripoli membuat marah keluarga korban pengeboman Lockerbie. Salah seorang tetangga Megrahi di Tripoli mengatakan, ia dibawa oleh pengawal keamanan pekan lalu ketika ibu kota Libya itu jatuh ke tangan oposisi yang memerangi pasukan Moammar Khadafy. Keberadaan Megrahi pada hari Minggu tidak diketahui.

Jatuhnya Khadafy mendorong harapan di sejumlah negara Barat bahwa para pemimpin baru Libya bisa dibujuk untuk mengekstradisi terpidana itu. Namun, hal itu tidak akan populer secara politis di Libya, tempat Megrahi dianggap oleh kalangan luas sebagai orang yang tidak bersalah dan menjadi korban permainan politik.


sumber : kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar